The Magic Thief
Identitas Buku :
Penulis : Sarah Prineas
Penyunting : Ceacilia Dian Pratiwi
Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer
Tahun terbit : 2010
Jumlah
halaman : 353 halaman
Kepengarangan
Sarah
Prineas
Sarah
Prineas adalah seorang penulis fantasi Amerika yang tinggal di Iowa dan bekerja
di University of Iowa di bidang Honors Program sebagai koordinator beasiswa dan
juga dosen di universitas tersebut. Dia memiliki gelar PhD di bidang sastra
Inggris dan belakangan ini mengajar seminar-seminar tentang fantasi dan
literature fiksi ilmiah Pada tahun 2008,
ia menyumbangkan arsip-arsipnya ke departemen Buku Langka dan Koleksi Khusus di
Northern Illinois University .
Sarah
tinggal di tengah ladang jagung di Lowa City, Lowa.Sebagian besar waktunya ia
habiskan untuk menulis novel dan kisah fantasi. Sebelum ia berpaling ke
novel, Prineas menulis cerita pendek fantasi untuk pasar dewasa.Sarah prineas
mengoleksi gambar aksi naga dan sesekali memanggang biscuit (dia meengaku kalau
biskuit buatannya tidak seenak biskuit buatan Benet dalam The Magic Thief)
The
Magic Thief adalah novel pertama Sarah.Dia menulis novel ini di Mac iBook
dengan stiker naga di atasnya, meskipun dalam cerita ini tidak ada naga.Novel
ini memperkenalkan penyihir yang lekas marah, Nevery dan bocah gelandangan, Connwear
yang dia angkat sebagai murid sihirnya. Petualangan mereka berlanjut sampai di sini.
Novel pertamanya ini diterbitkan pada tahun 2008 oleh HarperCollins di Amerika
Serikat. Pada Juni 2008, hak asing
telah dijual kepada tiga belas negara lain.Dalam menulis novel pertamanya ini
ia menciptakan semua mantra yang ada dalam novel itu sendiri.
Sarah
menikah dengan John Prineas, seorang profesor fisika yang banyak membantu
ketika Sarah menulis tentang alat pemenjara sihir dan piroteknik. Alat jahat
dalam The Magic Thief memiliki kemiripan dengan beberapa alat di laboratorium
John. Dari perikahannya dengan John sekarang mereka telah dikaruniai dua orang anak, Maud dan Theo.
Sinopsis
“The
Magic Thief”
Connwear adalah seorang pencuri cilik
yang tingga di Wellmet, sebuah kota yang unik karena di kota ini terdapat
sihir.Di malam yang sangat dingin Connwear mencoba mencuri dari seorang lelaki
tua yang menggenakan mantel usang. Dia meraba kantung mantel lelaki tua itu dan
mengambil sebuah benda yang keras yang ternyata itu adalah sebuah batu.Conn
tidak mengetahui bahwa ia sedang dalam masalah yang besar karena orang yang
baru saja ia curi adalah Nevery,seoarang penyihir yang diasingkan karena
menggunakan mantra yang sangat berbahaya dan yang ia curi adalah batu sihir,
Locus Magicalicus. Sebuah batu yang dapat menghasilkan sihir dan jika orang
biasa menyentuh batu tersebut maka orang itu akan musnah dalam sekejap.
Sebenarnya Nevery telah mengetahui bahwa
locus magicalicusnya telah dicuri akan tetapi ia membiarkan hal tersebut. Dari
kejauhan nevery memperhatikan anak tersebut dan memikirkan mengapa anak itu
belum musnah setelah menyentuh batu itu cukup lama.Nevery yang heran pun
mendekati Conn untuk berkenalan dan kemudian mengajaknya makan. Akan tetapi
tidak lam setelah itu Conn merasakan sesuatu yang sangat aneh dan membuatnya pingsan.
Pagi hari setelah Conn bangun dari
pingsannya, Conn merasa bingung karena dia berada di tempat yang hangat yang
tidak di kenalnya.Nevery kemudian datng dengan muka seriusnya dan menceritakan
apa yang terjadi dan keanehan Conn i dengan locus magicalicusnya yang seharusnya
telah membunuh Conn. Dan hal tersebut
telah menarik perhatian Nevery. Conn pun mengikuti Nevery sebagai murid sihir
Nevery.
Setelah lama menjadi murid sihir Nevery,
Conn di sekolahkan di Academicos, sekolah untuk calon-calon penyihir. Di
Academicos Conn diajarkan oleh seorang penyihir wanita muda, Rowan Forestal.
Awalnya, tidak seperti murid sihir yang lainnya yang langsung diajarkan sihir ,
Conn hanya dijarkan pelajaran dasar yaitu membaca dan menulis.
Beberapa lama setelah bersekolah di
Academicos para guru mendiskusikan dengan Nevery tentang locus magicalicus
milik Conn, para guru menyatakan bahwa Conn harus mencari locus magicalicusnya
dalam tiga puluh hari. Nevery dan Conn menyanggupi hal tersebut karena menrut
Conn hal tetsebut tidaklah sulit.Namun tidak ada disanglka hal tersebut
tidaklah muda apalagi Conn yang baru mempelajari tentang sihir.
Hari ke 30 conn masih belum menemukan
locus magicalicusnya, Conn pu putus asa dia berpikir bahwa ini mkungkin akhir
dari kehidupan barunnya. Mungkin ia akan kembali menjadi seorang pencuri lagi.
Namun di hari ke 32 Conn ber emu dengan guru sihirnya di Academicos, Rowan.
Rowan mengajak Conn ke pesta para penyihir, awalnya Conn berniat untuk mencuri,
ketika Conn sedag memperhatikan calon korbannya, Conn merasa tertatrik dengan
sebuah batu yang dikalungkan oleh seorang wanita tua. Conn merasa bahwa batu
itu memanggil-manggilnya, ia berpikir bahwa itu adalah salah satu tanda ikatan
locus magicalicus. Conn pun berhasil mencuri kalung tersebut dan ia pun kembali
ke Academicos.
Kekurangan :
Cover buku yang kurang menarik perhatian orang membuat calon pembaca
atau pembeli kurang tertarik untuk membaca maupun membeli buku ini. Kurangnya
promosi terhadap buku ini juga menjadi salah satu factor yang membuat
orang-orang kurang terkesan dengan buku ini. Padahal dalam segi isi cerita buku
ini termasuk buku yang sangat layak untuk dibaca, walaupun dalam penceritaannya
kurang menekankan pada keindahan bahasa namun hal tersebut tertutupi ole ide
cerita yang sangat menarik.
Kelebihan :
Petualangan
dalam buku ini sangat unik sekali karena diceritakan dari sudut pandang orang
pertama. Gaya bercerita yang termasuk sulit dilakukan untuk sebuah novel
petualangan penyihir karena membutuhkan banyak sekali detailing suasana dan
plot cerita. Walaupun begitu, Sarah Prineas sang pengarang mampu menuliskannya
dengan sangat baik dan dapat membuat dunia sihir tergambarkan dengan jelas.Selain
itu sang pengarang juga mencantumkan ide kreatifnya yaitu menambahkan resep-resep
kue yang ada di dalam cerita. Jalan cerita yang sulit untuk ditebak membuat
pembaca semakin penasaran dengan cerita di dalam buku ini.
Penutup
Buku ini merupakan sebuah buku petualangan sihir yang layak untuk dibaca. Ceritanya yang sangat menarik dan cara penceritaan yang mudah dimengerti membuat buku ini dapat dapat dikonsumsi oleh semua umur, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa sekalipun.Selain buku ini dapat menghibur para pembaca dari segi ide cerita yang menarik para penbaca juga dapat mengambil banyak pesan moral. Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini sangat menonjol dan membuat pembaca dapat mempelajari banyak hal tentang kehidupan. Selain memberikan banyak pesan. Buku ini dapat memberikan inspirasi untuk ide-ide kreatif karena banyaknya ide-ide yang tak diduga muncul dalam cerita ini. Bagi para pembaca yang ingin mendapatkan hiburan, pesan moral, pelajaran berharga, maupun ide-ide kreatif sebaiknya membaca buku ini karena semua hal tersebut ada di buku ini.
Buku ini merupakan sebuah buku petualangan sihir yang layak untuk dibaca. Ceritanya yang sangat menarik dan cara penceritaan yang mudah dimengerti membuat buku ini dapat dapat dikonsumsi oleh semua umur, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa sekalipun.Selain buku ini dapat menghibur para pembaca dari segi ide cerita yang menarik para penbaca juga dapat mengambil banyak pesan moral. Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini sangat menonjol dan membuat pembaca dapat mempelajari banyak hal tentang kehidupan. Selain memberikan banyak pesan. Buku ini dapat memberikan inspirasi untuk ide-ide kreatif karena banyaknya ide-ide yang tak diduga muncul dalam cerita ini. Bagi para pembaca yang ingin mendapatkan hiburan, pesan moral, pelajaran berharga, maupun ide-ide kreatif sebaiknya membaca buku ini karena semua hal tersebut ada di buku ini.
3 komentar:
mohon izin copas untuk tugas ya, terimakasih
Iya,semoga membantu
Terima kasih
Posting Komentar