You can replace this text by going to "Layout" and then "Edit HTML" section. A welcome message will look lovely here.
RSS

Sabtu, 05 Oktober 2013

Resensi The Magic Thief


The Magic Thief

Identitas Buku :
Judul : The Magic Thief
Penulis : Sarah Prineas
Pengalih bahasa : Diana Angelica

Penyunting : Ceacilia Dian Pratiwi
Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer
Tahun terbit : 2010
Jumlah halaman : 353 halaman
Harga : Rp.69.000
Kepengarangan
Sarah Prineas
Sarah Prineas adalah seorang penulis fantasi Amerika yang tinggal di Iowa dan bekerja di University of Iowa di bidang Honors Program sebagai koordinator beasiswa dan juga dosen di universitas tersebut. Dia memiliki gelar PhD di bidang sastra Inggris dan belakangan ini mengajar seminar-seminar tentang fantasi dan literature fiksi ilmiah  Pada tahun 2008, ia menyumbangkan arsip-arsipnya ke departemen Buku Langka dan Koleksi Khusus di Northern Illinois University .
Sarah tinggal di tengah ladang jagung di Lowa City, Lowa.Sebagian besar waktunya ia habiskan untuk menulis novel dan kisah fantasi. Sebelum ia berpaling ke novel, Prineas menulis cerita pendek fantasi untuk pasar dewasa.Sarah prineas mengoleksi gambar aksi naga dan sesekali memanggang biscuit (dia meengaku kalau biskuit buatannya tidak seenak biskuit buatan Benet dalam The Magic Thief)
The Magic Thief adalah novel pertama Sarah.Dia menulis novel ini di Mac iBook dengan stiker naga di atasnya, meskipun dalam cerita ini tidak ada naga.Novel ini memperkenalkan penyihir yang lekas marah, Nevery dan bocah gelandangan, Connwear yang dia angkat sebagai murid sihirnya. Petualangan mereka berlanjut sampai di sini. Novel pertamanya ini diterbitkan pada tahun 2008 oleh HarperCollins di Amerika Serikat. Pada Juni 2008, hak asing telah dijual kepada tiga belas negara lain.Dalam menulis novel pertamanya ini ia menciptakan semua mantra yang ada dalam novel itu sendiri.
Sarah menikah dengan John Prineas, seorang profesor fisika yang banyak membantu ketika Sarah menulis tentang alat pemenjara sihir dan piroteknik. Alat jahat dalam The Magic Thief memiliki kemiripan dengan beberapa alat di laboratorium John. Dari perikahannya dengan John sekarang mereka telah dikaruniai dua  orang anak, Maud dan Theo.
Sinopsis
The Magic Thief
Connwear adalah seorang pencuri cilik yang tingga di Wellmet, sebuah kota yang unik karena di kota ini terdapat sihir.Di malam yang sangat dingin Connwear mencoba mencuri dari seorang lelaki tua yang menggenakan mantel usang. Dia meraba kantung mantel lelaki tua itu dan mengambil sebuah benda yang keras yang ternyata itu adalah sebuah batu.Conn tidak mengetahui bahwa ia sedang dalam masalah yang besar karena orang yang baru saja ia curi adalah Nevery,seoarang penyihir yang diasingkan karena menggunakan mantra yang sangat berbahaya dan yang ia curi adalah batu sihir, Locus Magicalicus. Sebuah batu yang dapat menghasilkan sihir dan jika orang biasa menyentuh batu tersebut maka orang itu akan musnah dalam sekejap.
Sebenarnya Nevery telah mengetahui bahwa locus magicalicusnya telah dicuri akan tetapi ia membiarkan hal tersebut. Dari kejauhan nevery memperhatikan anak tersebut dan memikirkan mengapa anak itu belum musnah setelah menyentuh batu itu cukup lama.Nevery yang heran pun mendekati Conn  untuk berkenalan  dan kemudian mengajaknya makan. Akan tetapi tidak lam setelah itu Conn merasakan sesuatu yang  sangat aneh dan membuatnya pingsan.
Pagi hari setelah Conn bangun dari pingsannya, Conn merasa bingung karena dia berada di tempat yang hangat yang tidak di kenalnya.Nevery kemudian datng dengan muka seriusnya dan menceritakan apa yang terjadi dan keanehan Conn i dengan locus magicalicusnya yang seharusnya telah membunuh Conn. Dan hal  tersebut telah menarik perhatian Nevery. Conn pun mengikuti Nevery sebagai murid sihir Nevery.
Setelah lama menjadi murid sihir Nevery, Conn di sekolahkan di Academicos, sekolah untuk calon-calon penyihir. Di Academicos Conn diajarkan oleh seorang penyihir wanita muda, Rowan Forestal. Awalnya, tidak seperti murid sihir yang lainnya yang langsung diajarkan sihir , Conn hanya dijarkan pelajaran dasar yaitu membaca dan menulis.
Beberapa lama setelah bersekolah di Academicos para guru mendiskusikan dengan Nevery tentang locus magicalicus milik Conn, para guru menyatakan bahwa Conn harus mencari locus magicalicusnya dalam tiga puluh hari. Nevery dan Conn menyanggupi hal tersebut karena menrut Conn hal tetsebut tidaklah sulit.Namun tidak ada disanglka hal tersebut tidaklah muda apalagi Conn yang baru mempelajari tentang sihir.
Hari ke 30 conn masih belum menemukan locus magicalicusnya, Conn pu putus asa dia berpikir bahwa ini mkungkin akhir dari kehidupan barunnya. Mungkin ia akan kembali menjadi seorang pencuri lagi. Namun di hari ke 32 Conn ber emu dengan guru sihirnya di Academicos, Rowan. Rowan mengajak Conn ke pesta para penyihir, awalnya Conn berniat untuk mencuri, ketika Conn sedag memperhatikan calon korbannya, Conn merasa tertatrik dengan sebuah batu yang dikalungkan oleh seorang wanita tua. Conn merasa bahwa batu itu memanggil-manggilnya, ia berpikir bahwa itu adalah salah satu tanda ikatan locus magicalicus. Conn pun berhasil mencuri kalung tersebut dan ia pun kembali ke Academicos.


Kekurangan :
            Cover buku yang kurang  menarik perhatian orang membuat calon pembaca atau pembeli kurang tertarik untuk membaca maupun membeli buku ini. Kurangnya promosi terhadap buku ini juga menjadi salah satu factor yang membuat orang-orang kurang terkesan dengan buku ini. Padahal dalam segi isi cerita buku ini termasuk buku yang sangat layak untuk dibaca, walaupun dalam penceritaannya kurang menekankan pada keindahan bahasa namun hal tersebut tertutupi ole ide cerita yang sangat menarik.
Kelebihan :
Petualangan dalam buku ini sangat unik sekali karena diceritakan dari sudut pandang orang pertama. Gaya bercerita yang termasuk sulit dilakukan untuk sebuah novel petualangan penyihir karena membutuhkan banyak sekali detailing suasana dan plot cerita. Walaupun begitu, Sarah Prineas sang pengarang mampu menuliskannya dengan sangat baik dan dapat membuat dunia sihir tergambarkan dengan jelas.Selain itu sang pengarang juga mencantumkan ide kreatifnya yaitu menambahkan resep-resep kue yang ada di dalam cerita. Jalan cerita yang sulit untuk ditebak membuat pembaca semakin penasaran dengan cerita di dalam buku ini.

Penutup
            Buku ini  merupakan sebuah buku petualangan sihir yang layak untuk dibaca. Ceritanya yang sangat menarik dan cara penceritaan yang mudah dimengerti membuat buku ini dapat dapat dikonsumsi oleh semua umur, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa sekalipun.Selain buku ini dapat menghibur para pembaca dari segi ide cerita yang menarik para penbaca juga dapat mengambil banyak pesan moral. Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini sangat menonjol dan membuat pembaca dapat mempelajari banyak hal tentang kehidupan. Selain memberikan banyak pesan. Buku ini dapat memberikan inspirasi untuk ide-ide kreatif karena banyaknya ide-ide yang tak diduga muncul dalam cerita ini.  Bagi para pembaca  yang ingin mendapatkan hiburan, pesan moral, pelajaran berharga, maupun ide-ide kreatif sebaiknya membaca buku ini karena semua hal tersebut ada di buku ini.


Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 komentar:

Unknown mengatakan...

mohon izin copas untuk tugas ya, terimakasih

Unknown mengatakan...

Iya,semoga membantu

Unknown mengatakan...

Terima kasih

Posting Komentar